Satu persatu langkah diatur
Rasanya pincang takot tersungkur
Hidup umpama bermain catur
Kalah dan menang tidak teratur
Meniti hari bersulam duka
Mampukah hati menanggung luka
Hanya ku berserah pada yang Esa
Memohon barakah dijauhkan bencana
Mentari pagi hilang cahaya
Burung berkicau tiada nada
Kapankah hari itu akan tiba
Aku menunggu dan terus berdoa
Tuhan lembutkan hati dia
Aku tak sanggup menanggung sengsara
Kelak diriku akan binasa
Ku mohon padaMu kabulkan lah doa
~melintang pukang~
No comments:
Post a Comment